Membuat Pupuk Kompos

0
91

Diperkirakan 78% dari tersebut dapat digunakan kembali

Bagi anda yang suka bercocok tanam, menanam bunga tentu butuh medium tanah yang mengandung unsur hara. Salah satunya yaitu dengan menambahkan pupuk .

Membuat kompos juga akan mengurangi tumpukan sampah di sebuahd daerah. Menurut penelitian setiap individu dapat dipastikan memproduksi sampah setiap hari. Purwasasmita dan Mulyadi (1989) dalam Sahwan, F. L, dkk (2004) menyebutkan produksi sampah setiap orang adalah sebanyak 1-2 liter per hari.

Khusus untuk sampah itu jumlahnya cukup besar, 70-80% sampah kota merupakan bahan organik. Outerbridge, ed., 1991) dalam Lilis (2005), menyebutkan 80% dari sampah padat di Indonesia merupakan sampah organik dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.

Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik. Kompos adalah bahan-bahan organik yang mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup atau alam seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang mudah mengalami pelapukan atau pembusukan seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah organik dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Kompos adalah pupuk alami (organik) yang terbuat dari bahan-bahan hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses pembusukan, misalnya kotoran ternak atau bila dipandang perlu, bisa ditambahkan pupuk buatan pabrik, seperti urea (Wied, 2004, dalam Lilis 2005).

Bahan

Karena kompos berasal dari bahan organik, maka yang bisa dipakai hanya bahan – bahan yang mudah membusuk di tanah. Di antaranya adalah :

  • bekas sayur
  • bekas makanan
  • kulit buah – buahan

Bahan yang tidak bisa dipakai biasanya susah lapuk di tanah seperti :

  • plastik

Proses Kompos
Pada prinsipnya kompos adalah membuat bahan-bahan organik tersebut melapuk dan menghasilkan unsur – unsur yang diperlukan tanaman

Caranya

  1. Menimbun di dalam lubang tanah, sehingga nanti mikroorganisme, cacing dan ulat memakan dan membuatnya jadi lebih halus. Biasanya ini bisa dilakukan di tanah yang luas dan jauh dari rumah masyarakat
  2. Menggunakan peralatan yang biasa disebut
    Komposter biasanya dilakukan di daerah yang tidak memiliki tanah atau wilayah jauh dari manusia. Menggunakan wadah untuk melokalisir bau busuk dari proses pembusukan bahan – bahan organik di dalamnya. (*)