Jakarta, parimbo.com – greenhouse, penyedia ruang kerja bersama yang percaya pada konektivitas dan kelestarian lingkungan, telah menanam 1.000 pohon di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif CSR (Corporate Social Responsibility) sejak dibukanya pada Februari 2018. Selain menanam pohon, Greenhouse juga menerapkan sistem operasional ruang kerja dengan konsep konektivitas dan kelestarian lingkungan melalui desain ruang kerja, metode daur ulang, pantry sehat, dan mendukung kampanye dari organisasi – organisasi lingkungan.
Indonesia masih tertinggal cukup jauh dengan negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika dalam hal pengembangan teknologi dan implementasi solusi lingkungan berkelanjutan. Hutan Indonesia adalah hutan tropis alami terbesar kedua. Namun menurut greenpeace, lebih dari 74 juta hektar hutan hujan Indonesia telah ditebang, dibakar, atau didegradasi dalam setengah abad terakhir. Indonesia juga mengalami masalah dengan limbah karena kurangnya teknologi pengelolaan limbah yang tepat, alhasil, lebih dari 3,2 juta ton limbah yang dihasilkan setiap tahun dan sekitar 5.000 ton sampah dibuang setiap hari ke TPA Bantar Gebang di Jakarta, sebagaimana tercantum dalam The Asean Post.
“Menciptakan keseimbangan dan lingkungan yang berkelanjutan adalah sesuatu yang sangat kami perhatikan dan kami pegang teguh dalam DNA kami menjalankan bisnis. Berdasarkan pengalaman kami, perusahaan di pasar atau negara yang bertumbuh cepat lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan dan kurang pada aspek kelestarian lingkungan. Kesadaran ini menciptakan fondasi Greenhouse yang dimanifestasikan dalam ruang kerja dan aktivitas yang kami jalankan saat ini,” kata Adam Haluska, Greenhouse Head of Marketing.
Beberapa contoh operasional Greenhouse yang menerapkan sistem lingkungan berkelanjutan diimplementasikan melalui desain, metode daur ulang, pantry sehat, inisiatif penanaman pepohonan dan memberikan ruang acara gratis untuk organisasi lingkungan.
Greenhouse mendesain ruang kerja mereka dengan memaksimalkan cahaya alami sebanyak mungkin untuk menghemat energi. “Di ‘hutan beton' seperti Jakarta, di mana hal-hal bergerak cepat dan ada banyak gangguan, kami mendesain Greenhouse menjadi tempat yang ramah lingkungan dan tempat di mana pekerja dapat tetap fokus, namun, tetap merasa terhubung dengan satu sama lain. Untuk itu kami membangun semua ruang kerja pribadi yang ada di Greenhouse dengan dinding dan pintu kaca, untuk memastikan orang-orang dapat saling melihat dan membangun koneksi dengan cara yang lebih alami,” kata Clarissa Budiono, arsitek di balik Greenhouse dan Co-founder A01.